Dalam tahun 2006 diperkirakan ada 35.000 orang di Amerika Serikat yang terdiagnosis menderita Leukemia, 25 % diantaranya berumur diatas 50 tahun. Leukemia adalah terjadinya produksi sel darah putih yang berlebihan dan merupakan gangguan pembentukan sel darah putih yang terjadi di sumsum tulang. Sel sel tersebut tidak berkembang secara normal dan sebagian besar merupakan sel yang masih muda atau belum matang yang tidak jelas fungsinya.
Tipe Tipe Leukemia
Leukemia dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat penyakit ini berkembang. Jenis Leukemia kronis berkembang secara lambat, sedangkan leukemia akut berkembang (ke arah keadaan yang lebih buruk) secara cepat dan agresif. Selain itu Leukemia juga dikelompokkan berdasarkan jenis del darah putih yang terkena. penyakit ini dapat berkembang dalam sel sel myeloid atau sel sel limfoid.
Dengan demikian maka ada empat kategori Leukemia :
1. Leukemia Myeloid kronis (Chronic Myeloid Leukemia) atau CML.
2. Leukemia Limfositik kronis (Chronic Lymphocytic Leukemia) atau CLL.
3. Leukemia Myeloid akut (Acute Myeloid Leukemia) atau AML.
4. Leukemia Limfoblastik akut (Acute Lymphoblastic Leukemia) atau ALL.
Yang paling banyak dijumpai adalah Leukemia jenis CLL, kemudian AML, lalu jenis CML, dan yang paling jarang dijumpai adalah jenis ALL. Tetapi pada anak anak yang paling sering terjadi adalah jenis ALL.
Yang Beresiko Terkena Leukemia
Sebagian besar Leukemia dijumpai pada umur 50-60 tahun. Tetapi pada anak anak yang terbanyak terjadi ketika mereka berumur antara 2-4 tahun.
Penyebab Leukemia
Penyebab Leukemia belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dianggap sebagai resiko untuk terkena Leukemia. Faktor resiko itu antara lain terpapar pada bahan bahan kimia tertentu, seperti khemoterapi atau radiasi, atau pencemar udara tertentu. Tetapi sebagian besar Leukemia tidak diketahui faktor yang ikut membawa resiko(menyebabkan).
Gejala Leukemia
Leukemia kronis tidak menampilkan gejala yang spesifik(khas)tetapi gejala yang dapat juga menjadi gejala penyakit lain seperti demam tidak tinggi, letih, keringat dingin, perut sering merasa tidak enak dan adakalanya terdapat juga pembesaran limpa. KAdangkala juga terjadi kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun. Biasanya gejala-gejala ringan(demam tidak tinggi, letih, dan keringat malam) itu berlangsung selama tiga sampai enam bulan.
Tetapi untuk Leukemia akut, gejalanya sering lebih parah. Sering Leukemia akut menyebabkan demam tinggi yang berkaitan pula dengan ada infeksi. ada yang di ikuti dengan pendarahan dan pada yang lebih parah, sel darah putih yang belum matang itu berkelompok membendung pembuluh darah yang menyebabkan sesak nafas atau stroke.
Penentuan Diagnosis
Kalau dokter mencurigai adanya Leukemia, akan dilakukan pemeriksaan darah.Karena gejalanya yang tidak spesifik itu, adakalanya Leukemia ditemukan secara kebetulan ketika pasien melakukan "general Check up". Jika hitung sel darah menunjukkan adanya tanda tanda Leukemia, pemeriksaan dilanjutkan dengan memeriksa sumsum tulang melalui biopsi. Pemeriksaan sumsum tulang ini sangat berguna karena kita memeriksa langsung pada tempat sel darah putih itu dibuat, yang pada Leukemia nampah ada perubahan-perubahan(kelainan) pada sel yang baru dibentuk. jika perlu akan dilakukan pemeriksaan analisis sitogenetik untuk mengetahui apakah ada mutasi pada sel sel tersebut yang menandai adanya Leukemia.
Pengobatan
Pengobatan Leukemia tergantung pada jenis Leukemianya, dari hanya diobati secara simtomatik(mengurangi gejala-gejalanya)
sampai ke penggantian sumsum tulang yang meskipun agresif sering dapat menyembuhkan beberapa jemis Leukemia. Selain itu ada juga yang menggunakan obat yang diarahkan ke sel yang tumbuh secara tidak normal itu.
Leukemia akut diterapi dengan menggunakan obat khemoterapi dan/atau penggantian sumsum tulang. Untuk CLL, adakalanya cukup dengan melakukan pengamatan selama beberapa waktu karena Leukemia ini berkembang sangat lambat. Tetapi ketika pertumbuhannya menjadi makin buruk, CLL diobati dengan obat kemoterapi. Untuk CML, terapi standar yang sekarang dipakai adalah menggunakan obat yang bernama Imanitib. Untuk pasien usia muda, transplantasi/penggantian sumsum tulang juga dilakukan untuk menyembuhkan CML.
Angka kesembuhan pada anak-anak kini dapat mencapai 75-80 % dengan menggunakan kombinasi baru obat obat kemoterapi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam mengobati Leukemia adalah karena kita tidak mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel darah putih secara tidak normal tersebut. Sementara itu sampai sekarang obat obat Leukemia yang dapat diarahkan langsung ke sel sel yang tumbuh tidak normal itu terus dicari dan diteliti, dan mudah-mudahan dimasa yang akan datang akan makin banyak penderita Leukemia yang dapat disembuhkan. *sumber deteksi awal kanker (detak.org)
Tipe Tipe Leukemia
Leukemia dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat penyakit ini berkembang. Jenis Leukemia kronis berkembang secara lambat, sedangkan leukemia akut berkembang (ke arah keadaan yang lebih buruk) secara cepat dan agresif. Selain itu Leukemia juga dikelompokkan berdasarkan jenis del darah putih yang terkena. penyakit ini dapat berkembang dalam sel sel myeloid atau sel sel limfoid.
Dengan demikian maka ada empat kategori Leukemia :
1. Leukemia Myeloid kronis (Chronic Myeloid Leukemia) atau CML.
2. Leukemia Limfositik kronis (Chronic Lymphocytic Leukemia) atau CLL.
3. Leukemia Myeloid akut (Acute Myeloid Leukemia) atau AML.
4. Leukemia Limfoblastik akut (Acute Lymphoblastic Leukemia) atau ALL.
Yang paling banyak dijumpai adalah Leukemia jenis CLL, kemudian AML, lalu jenis CML, dan yang paling jarang dijumpai adalah jenis ALL. Tetapi pada anak anak yang paling sering terjadi adalah jenis ALL.
Yang Beresiko Terkena Leukemia
Sebagian besar Leukemia dijumpai pada umur 50-60 tahun. Tetapi pada anak anak yang terbanyak terjadi ketika mereka berumur antara 2-4 tahun.
Penyebab Leukemia
Penyebab Leukemia belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dianggap sebagai resiko untuk terkena Leukemia. Faktor resiko itu antara lain terpapar pada bahan bahan kimia tertentu, seperti khemoterapi atau radiasi, atau pencemar udara tertentu. Tetapi sebagian besar Leukemia tidak diketahui faktor yang ikut membawa resiko(menyebabkan).
Gejala Leukemia
Leukemia kronis tidak menampilkan gejala yang spesifik(khas)tetapi gejala yang dapat juga menjadi gejala penyakit lain seperti demam tidak tinggi, letih, keringat dingin, perut sering merasa tidak enak dan adakalanya terdapat juga pembesaran limpa. KAdangkala juga terjadi kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun. Biasanya gejala-gejala ringan(demam tidak tinggi, letih, dan keringat malam) itu berlangsung selama tiga sampai enam bulan.
Tetapi untuk Leukemia akut, gejalanya sering lebih parah. Sering Leukemia akut menyebabkan demam tinggi yang berkaitan pula dengan ada infeksi. ada yang di ikuti dengan pendarahan dan pada yang lebih parah, sel darah putih yang belum matang itu berkelompok membendung pembuluh darah yang menyebabkan sesak nafas atau stroke.
Penentuan Diagnosis
Kalau dokter mencurigai adanya Leukemia, akan dilakukan pemeriksaan darah.Karena gejalanya yang tidak spesifik itu, adakalanya Leukemia ditemukan secara kebetulan ketika pasien melakukan "general Check up". Jika hitung sel darah menunjukkan adanya tanda tanda Leukemia, pemeriksaan dilanjutkan dengan memeriksa sumsum tulang melalui biopsi. Pemeriksaan sumsum tulang ini sangat berguna karena kita memeriksa langsung pada tempat sel darah putih itu dibuat, yang pada Leukemia nampah ada perubahan-perubahan(kelainan) pada sel yang baru dibentuk. jika perlu akan dilakukan pemeriksaan analisis sitogenetik untuk mengetahui apakah ada mutasi pada sel sel tersebut yang menandai adanya Leukemia.
Pengobatan
Pengobatan Leukemia tergantung pada jenis Leukemianya, dari hanya diobati secara simtomatik(mengurangi gejala-gejalanya)
sampai ke penggantian sumsum tulang yang meskipun agresif sering dapat menyembuhkan beberapa jemis Leukemia. Selain itu ada juga yang menggunakan obat yang diarahkan ke sel yang tumbuh secara tidak normal itu.
Leukemia akut diterapi dengan menggunakan obat khemoterapi dan/atau penggantian sumsum tulang. Untuk CLL, adakalanya cukup dengan melakukan pengamatan selama beberapa waktu karena Leukemia ini berkembang sangat lambat. Tetapi ketika pertumbuhannya menjadi makin buruk, CLL diobati dengan obat kemoterapi. Untuk CML, terapi standar yang sekarang dipakai adalah menggunakan obat yang bernama Imanitib. Untuk pasien usia muda, transplantasi/penggantian sumsum tulang juga dilakukan untuk menyembuhkan CML.
Angka kesembuhan pada anak-anak kini dapat mencapai 75-80 % dengan menggunakan kombinasi baru obat obat kemoterapi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam mengobati Leukemia adalah karena kita tidak mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel darah putih secara tidak normal tersebut. Sementara itu sampai sekarang obat obat Leukemia yang dapat diarahkan langsung ke sel sel yang tumbuh tidak normal itu terus dicari dan diteliti, dan mudah-mudahan dimasa yang akan datang akan makin banyak penderita Leukemia yang dapat disembuhkan. *sumber deteksi awal kanker (detak.org)
Komentar
Posting Komentar