Langsung ke konten utama

Osteoporosis dan Faktor Resikonya

Apakah osteoporosis itu? Osteoporosis berasal dari kata osteo, yang berarti tulang, dan porous, yang berarti berpori atau keropos. Penyakit ini memang menyebabkan tulang menjadi keropos tanpa kita sadari. Seperti patah tulang akibat trauma yang ringan, akibat penyakit ini tubuh makin pendek atau makin membungkuk, dan nyeri tulang terasa merata. Karena gejalanya yang sering kali tidak kita sadari, penyakit ini disebut juga silent disease, pembunuh diam-diam.

Menurunnya massa tulang secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh mengatur kandungan mineral dalam tulang, kemudian disertai dengan rusaknya arsitektur tulang, mengakibatkan turunnya kekuatan tulang. Dalam hal ini, terjadilah pengeroposan tulang yang disebut dengan osteoporosis itu. Dan ini mengandung resiko mudahnya terjadi patah tulang.

Osteoporosis kerap jadi masalah. Ini dikarenakan penyakit itu kerap timbul tanpa gejala fisik yang jelas. Penderita umumnya tahu setelah ia mengalami patah tulang, dan ketika diperiksa baru diketahui bahwa itu karena osteoporosis. Itulah sebabnya osteoporosis disebut silent disease.

Kekuatan tulang dipengaruhi oleh dua hal yaitu kepadatan dan kualitasnya. Kedua faktor itu sangat erat kaitannya dengan keadaan hormonal dalam tubuh dan perilaku hidup. Hal itu berkaitan dengan asupan nutrisi dan tempaan pada tubuh yang dapat memperkuat keadaan tulang. Tiga tempat yang rawan terhadap osteoporosis adalah tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan.

Osteoporosis dibagi berdasarkan faktor resiko dan penyebab rapuhnya tulang sehingga terdapat dua macam osteoporosis. Pertama, osteoporosis primer. Ini umumnya terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause akibat kekurangan estrogen, dan pria yang telah mengalami andropause akibat kekurangan testosteron, yakni pria berumur 40 tahun ke atas.

Osteoporosis senilis termasuk jenis primer. Kerapuhan tulang yang satu ini diakibatkan faktor usia, dan umumnya diderita mereka yang berusia di atas 70 tahun, dengan perbandingan wanita dengan pria 2:1. Kedua, osteoporosis sekunder. Jenis ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti adanya penyakit yang mendasari, obat obatan, dan lain lain. Di luar yang dua itu, ada osteoporosis jenis lain walau kejadiannya langka, yakni idiopathic osteoporosis, pada anak anak.

Faktor risiko untuk osteoporosis ada yang dapat diubah dan ada yang tidak. Yaeg tidak dapat diubah diantaranya adalah:
faktor pertama, usia lanjut. Secara alami, kepadatan tulang manusia menurun pada umur 30 tahun ke atas.
Faktor kedua, jenis kelamin. Wanita memili resiko lebih tinggi akibat mengalami menopause, yang berarti berhentinya produksi hormon estrogen. Sedangkan pada pria terjadinya lebih lambat karena pria tidak mengalami penghentian produksi hormon testoteron. Yang terjadi hanya penurunan hormon itu di usia 40 tahun ke atas. Perbandingan kasus osteoporosis pada tulang pergelangan tangan wanita dan pria adalah 4:1, pada tulang belakang 3:1, dan pada tulang panggul 2:1. Persentase resiko terkena osteoporosis pada wanita indonesia adalah umur 50-59 tahun 24% dan umur 60-70 tahun 62%.
Faktor ketiga adalah riwayak keluarga. Seseorang yang memiliki sanak famili yang pernah mengalami kerapuhan atau bahkan patah tulang akibat osteoporosis cenderung memiliki potensi untuk mengalami osteoporosis sedangkan yang dapat diubah adalah faktor resiko yang disebabkan kebiasaan. Membatasi atau menghentikan konsumsi makanan, minuman, atau produk tertentu adalah contoh keabiasaannya. Dan contoh produknya adalah minuman keras, minuman yang mengandung kafein, serta rokok.

Semoga Bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Tentang Autis

Definisi Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang umumnya muncul pada usia 1-3 tahun. Tanda tanda Autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun. Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki laki dibandingkan anak perempuan. Penyebab Penyebab yang pasti dari autisme belum diketahui, yang pasti hal tersebut bukan disebabkan oleh pola asuh yang salah. Penelitian terbaru menunjukkan adanya kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan. Beberapa kasus autisme mungkin berhubungan dengan : 1. Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease) 2. Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan) 3. Sindroma-X yang rapuh (kelainan kromosom) Gejala Penderita autisme klasik memiliki tiga gejala, yaitu : 1. Gangguan interaksi sosial 2. Hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal 3. Kegiatan dan minat sangat te

Jenis dan Tingkatan Vampire

1. Origin Yaitu vampire keturunan darah murni. Vampire jenis ini adalah vampire yang terlahir dari pernikahan vampire. Ayahnya vampire origin dan ibunya juga vampire origin. Keistimewaan vampire origin adalah kekuatan fisiknya seperti manusia serigala dan yetti. Bedanya, mereka lebih kuat dari manusia serigala, tapi manusia serigala indera dan kecepatan yang melebih vampire ini. Berbeda dengan yetti, yang lebih kuat dari mereka, tetapi bodoh dan lambat. Pokoknya mereka mengandalkan kekuatan fisik untuk mempertahankan diri. Selain itu, vampire origin bisa berjalan jalan disiang hari. Tapi sebagai konsekwensinya, kekuatan mereka akan turun drastis. Bagi vampire jenis ini, makan dan mengasup nutrisi adalah dua hal yang berbeda. Bila mereka lapar, cukup dengan memakan roti, daging, atau apapun seperti apa yang dimakan oleh manusia. Tapi meskipun mereka makan, mereka tidak dapat mencerna nutrisi dari makanan tersebut. Mereka hanya bisa mengasup nutrisi dari darah manusia. 2. Slave Slav

Tips Menjaga Kesehatan Mata

Mata membutuhkan perlindungan dari efek yang merugikan dari lingkungan. Maka dari itu perlu menjaga kesehatan mata kita. Efek kerusakan muncul bila terlalu sering terpapar oleh sinar matahari, angin, debu, dan faktor lainnya. Dalam menjaga kesehatan mata ada 8 langkah penting untuk memastikan perlindungan yang baik untuk mata anda. 1. Selalulah Periksa Mata Secara Berkala Ini bagus untuk mencegah dan mengobati masalah mata yang sudah ada. Jika anda menggunakan kontak lens pastikan agar benar benar bersih. 2. Makan Diet Seimbang Dengan Buah buahan dan Sayuran Segar Makanlah makanan yang kaya nutrisi vitamin A, E dan C. Makanlah banyak wortel yang kaya beta karoten dan termasuk ikan yang tinggi omega 3 . Coba secangkir brokoli karena ini jua baik untuk mata. 3. Merawat Kesehatan dan Sistem Kekebalan Tubuh Hindari terlalu banyak merokok dan minum alkohol yang berlebihan karena hal ini dapat membuat mata anda terlihat lelah. Merokok mempunyai efek buruk pada peredaran darah di sek