Banyak orang tidak menyediakan waktu guna memberikan perhatian yang layak kepada tulang yang terdapat dalam tubuh. Padahal, mereka sesungguhnya menyadari tulang itu memiliki peran yang sangat dominan, yakni membentuk tubuh, menyangga berat badan, mendukung otot, dan memberikan perlindungan terhadap organ organ penting pada tubuh. Bahkan ada beberapa tulang yang memberikan fungsi langsung, seperti tulang gigi buat menggigit dan mengunyah. Ada pula tulang pada siku tangan, yang kadangkala memiliki fungsi untuk memijat jika seseorang merasa pegal. Tetapi, banyak orang yang mengabaikan tulang begitu saja, sehingga mereka tak pernah merawat tulang, tak pernah secara khusus memberikan makanan penting untuk kehidupan tulang.
Contoh paling kecil misalnya, ketika gigi berlubang. Banyak orang akan mengatakan, "ah gampang. Entar ditambal," atau "nggak apa apa, toh masih ada gigi yang lain yang fungsinya sama." sangat diremehkan tulang itu. Padahal, dapat dipastikan mereka sangat mengenal kata "osteoporosis". Memang, penyakit ini terjadi tanpa peringatan sama sekali, seolah tiba tiba ada begitu saja. Dan ketika kejadian itu benar benar terjadi, kondisi penyakitnya sudah demikian parah. Menurut statistik di Amerika Serikat, 15 dari 100 wanita di atas usia 50 tahun rentan patah tulang pinggul. Dari kasus itu, hanya 33 persen yang bisa pulih, 20 persen meninggal di tahun pertama, dan sisanya lumpuh atau menjalani terapi secara teratur.
Osteoporosis memang banyak terjadi pada wanita, karena manusia berjenis kelamin ini secara rutin mengeluarkan darah menstruasi. Melalui darah inilah renik-renik tulang berupa butiran halus ikut terbuang. Namun, yang tak pernah dilupakan wanita adalah merawat wajah dan kulit. Mungkin mereka berpikir, tak perlu merawat tulang karena tulang ada di dalam. Ini pola pikir yang sangat membahayakan.
Sebenarnya, keropos tulang bukan tanpa peringatan sama sekali. Ada banyak indikasi yang bisa dijadikan peringatan. Yang paling sering terjadi adalah munculnya rasa nyeri pada tulang punggung. Nyeri ini memang baru dirasakan ketika melakukan aktivitas tertentu, misalnya membungkuk. Namun kadangkala itu dianggap pegal-pegal saja. Ketika nyeri itu dirasakan terus-menerus selama tiga bulan, walau hanya saat membungkuk, ternyata telah terjadi patah tulang pada bagian bagian kecil ruas tulang punggung. Dan itu sering terjadi, karena tulang itu patah karena telah keropos. Akibatnya, segala aktivitas keseharian menjadi terganggu. Inilah buah keterlambatan dalam merawat tulangnya.
Seharusnya, perlu disadari bahwa tulang itu hidup. Tulang itu, walau tak tampak dalam pandangan mata, membutuhkan kecantikan, ketegaran, sehat, dan kuat. Dalam tubuh terdapat tulang yang jumlahnya 206 ruas. Mereka bukan benda statis, namun merupakan jaringan hidup yang melakukan proses remodelling, yakni menyerap dan melepaskan kalsium terus-menerus.
Contoh paling kecil misalnya, ketika gigi berlubang. Banyak orang akan mengatakan, "ah gampang. Entar ditambal," atau "nggak apa apa, toh masih ada gigi yang lain yang fungsinya sama." sangat diremehkan tulang itu. Padahal, dapat dipastikan mereka sangat mengenal kata "osteoporosis". Memang, penyakit ini terjadi tanpa peringatan sama sekali, seolah tiba tiba ada begitu saja. Dan ketika kejadian itu benar benar terjadi, kondisi penyakitnya sudah demikian parah. Menurut statistik di Amerika Serikat, 15 dari 100 wanita di atas usia 50 tahun rentan patah tulang pinggul. Dari kasus itu, hanya 33 persen yang bisa pulih, 20 persen meninggal di tahun pertama, dan sisanya lumpuh atau menjalani terapi secara teratur.
Osteoporosis memang banyak terjadi pada wanita, karena manusia berjenis kelamin ini secara rutin mengeluarkan darah menstruasi. Melalui darah inilah renik-renik tulang berupa butiran halus ikut terbuang. Namun, yang tak pernah dilupakan wanita adalah merawat wajah dan kulit. Mungkin mereka berpikir, tak perlu merawat tulang karena tulang ada di dalam. Ini pola pikir yang sangat membahayakan.
Sebenarnya, keropos tulang bukan tanpa peringatan sama sekali. Ada banyak indikasi yang bisa dijadikan peringatan. Yang paling sering terjadi adalah munculnya rasa nyeri pada tulang punggung. Nyeri ini memang baru dirasakan ketika melakukan aktivitas tertentu, misalnya membungkuk. Namun kadangkala itu dianggap pegal-pegal saja. Ketika nyeri itu dirasakan terus-menerus selama tiga bulan, walau hanya saat membungkuk, ternyata telah terjadi patah tulang pada bagian bagian kecil ruas tulang punggung. Dan itu sering terjadi, karena tulang itu patah karena telah keropos. Akibatnya, segala aktivitas keseharian menjadi terganggu. Inilah buah keterlambatan dalam merawat tulangnya.
Seharusnya, perlu disadari bahwa tulang itu hidup. Tulang itu, walau tak tampak dalam pandangan mata, membutuhkan kecantikan, ketegaran, sehat, dan kuat. Dalam tubuh terdapat tulang yang jumlahnya 206 ruas. Mereka bukan benda statis, namun merupakan jaringan hidup yang melakukan proses remodelling, yakni menyerap dan melepaskan kalsium terus-menerus.
Komentar
Posting Komentar