Tulang merupakan jaringan hidup yang memiliki respons terhadap asupan nutrisi dan gerakan tubuh. Perilaku hidup dapat memengaruhi kesehatan tulang. Osteoporosis atau tulang rapuh menjadi salah satu kelainan tulang yang sangat sering terdengar. Dan akibat perilaku hidup yang salah, osteoporosis yang identik dengan penyakit orang tua ini juga dapat menyerang anak muda.
Pembentukan tulang dimulai sejak seseorang masih dalam kandungan, sehingga pada masa hamil seorang ibu harus memperbanyak konsumsi susu agar kandungan kalsium di tubuhnya dan tubuh bayi bisa meningkat. Ketika mulai beranjak remaja, pola makan yang memenuhi standar minimal asupan kalsium dan olahraga yang rutin akan membuat pertumbuhan dan pembentukan tulang si anak mencapat titik yang maksimal. Pertumbuhan tulang mencapai puncaknya pada umur 30 tahun. Selepas itu pertumbuhannya bukan lagi naik melainkan turun. Karena itu, diperlukan pencegahan melalui olahraga dan asupan nutrisi yang tepat, sehingga kelainan pada tulang, seperti osteoporosis dapat dihindari.
Sebagai penyangga tubuh, tulang harus kuat. Karena itu, ia perlu "makan" sepanjang usia. Lalu, apa sajakah asupan yang tepat untuk tulang? Tulang manusia memiliki banyak fungsi di samping tugas utamanya sebagai alat gerak.
Berkolaborasi dengan otot dan saraf, tulang bertanggung jawab agar gerakan dapat terkoordinasi dengan baik. Selain itu ia juga berfungsi untuk memberi bentuk pada tubuh dan mempertahankannya. Sel darah merah alami tubuh kita juga dihasilkan di dalam tulang, tepatnya di dalam sumsum tulang.
Tetapi, sebagaimana halnya manusia, tulang bukanlah benda mati. Maka, agar tetap tumbuh dengan baik dan sehat, tulang pun membutuhkan makanan yang tepat. Dan makanan untuk tulang tersebut adalah nutrisi yang kita konsumsi dalam makanan kita. Dengan makanan yang baik dan tepat untuk tulang, kita akan terhindar dari serangan osteoporosis.
Seperti halnya hukum sehat yang diberlakukan pada kebanyakan penyakit, untuk osteoporosis juga berlaku hukum, "lebih baik mencegah daripada mengobati". Dan salah satu mencegahan dini osteoporosis bisa dengan memberi asupan gizi yang tepat. Konsumsi makanan yang dapat mendukung kesehatan tulan dan rutin berolahraga menjadi kunci sukses mencegah osteoporosis dini, dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh dalam bekerja. Pencegahan ini dapat menjadi tabungan sehat untuk hari tua nanti. Nah, bila di hari tua kita terbebas dari osteoporosis, tentu kita tak perlu lagi berjalan dengan terbungkuk-bungkuk dan meringis-ringis sambil mengusap-usap pinggang.
Pembentukan tulang dimulai sejak seseorang masih dalam kandungan, sehingga pada masa hamil seorang ibu harus memperbanyak konsumsi susu agar kandungan kalsium di tubuhnya dan tubuh bayi bisa meningkat. Ketika mulai beranjak remaja, pola makan yang memenuhi standar minimal asupan kalsium dan olahraga yang rutin akan membuat pertumbuhan dan pembentukan tulang si anak mencapat titik yang maksimal. Pertumbuhan tulang mencapai puncaknya pada umur 30 tahun. Selepas itu pertumbuhannya bukan lagi naik melainkan turun. Karena itu, diperlukan pencegahan melalui olahraga dan asupan nutrisi yang tepat, sehingga kelainan pada tulang, seperti osteoporosis dapat dihindari.
Sebagai penyangga tubuh, tulang harus kuat. Karena itu, ia perlu "makan" sepanjang usia. Lalu, apa sajakah asupan yang tepat untuk tulang? Tulang manusia memiliki banyak fungsi di samping tugas utamanya sebagai alat gerak.
Berkolaborasi dengan otot dan saraf, tulang bertanggung jawab agar gerakan dapat terkoordinasi dengan baik. Selain itu ia juga berfungsi untuk memberi bentuk pada tubuh dan mempertahankannya. Sel darah merah alami tubuh kita juga dihasilkan di dalam tulang, tepatnya di dalam sumsum tulang.
Tetapi, sebagaimana halnya manusia, tulang bukanlah benda mati. Maka, agar tetap tumbuh dengan baik dan sehat, tulang pun membutuhkan makanan yang tepat. Dan makanan untuk tulang tersebut adalah nutrisi yang kita konsumsi dalam makanan kita. Dengan makanan yang baik dan tepat untuk tulang, kita akan terhindar dari serangan osteoporosis.
Seperti halnya hukum sehat yang diberlakukan pada kebanyakan penyakit, untuk osteoporosis juga berlaku hukum, "lebih baik mencegah daripada mengobati". Dan salah satu mencegahan dini osteoporosis bisa dengan memberi asupan gizi yang tepat. Konsumsi makanan yang dapat mendukung kesehatan tulan dan rutin berolahraga menjadi kunci sukses mencegah osteoporosis dini, dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh dalam bekerja. Pencegahan ini dapat menjadi tabungan sehat untuk hari tua nanti. Nah, bila di hari tua kita terbebas dari osteoporosis, tentu kita tak perlu lagi berjalan dengan terbungkuk-bungkuk dan meringis-ringis sambil mengusap-usap pinggang.
Komentar
Posting Komentar